BUDIDAYA PISANG

budidaya pisang

Pisang adalah tanaman buah-buahan yang menjadi salah satu sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia, budidaya pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun dalam skala perkebunan, pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, menyebabkan produksi buah pisang Indonesia relatif lebih rendah daripada negara-negara lain, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untuk itu kami merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3).

Syarat Tumbuh Budidaya Pisang

ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kita, agar produksi buah pisang semakin maksimal, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Iklim
- Pisang akan tumbuh maksimal di iklim tropis basah, lembab dan panas, walaupun begitu, tanaman pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
- Pisang akan tumbuh maksimal ditempat dengan kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
- Selain itu, curah yang hujan optimal untuk budidaya pisang adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.

2. Media Tanam
- Media tanam tanaman pisang sebaiknya tanah berhumus dengan pemupukan.
- Ketersediaan air pada lahan tanam harus selalu ada tetapi tidak menggenang.
- yang perlu diperhatikan lagi, tanaman pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.

3. Ketinggian Tempat
Tanaman pisang bisa di tanam dimana saja, baik dataran rendah maupun pegunungan dengan tinggi 2.000 mdpl. Tetapi untuk varietas jenis pisang tertentu, seperti pisang ambon, pisang nangka dan pisang tanduk hanya tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Pedoman Teknis Budidaya Pisang

Untuk meningkatkan panen pisang, ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Pembibitan Pisang
- Perbanyakan bibit pisang bisa dengan tunas (anakan) ataupun kultur jaringan.
- Tinggi anakan tanaman pisang yang digunakan sebaiknya setinggi 100-150cm dengan lebar potongan umbi 15-20 cm.
- Anakan pisang diambil dari pohon pisang yang tumbuh subur, berbuah banyak dan enak, serta tanaman yang sehat.
- Bibit pisang yang baik, daun masih berbentuk seperti pedang, yaitu helai daun sempit.

2. Penyiapan Bibit Pisang
- Siapkan lubang tanam dengan jarak tanam 3x3 m
- Satu pohon induk pisang dibiarkan memiliki 7-9 tunas (anakan)

3. Sanitasi Bibit Pisang Sebelum Ditanam
- Setelah bibit pisang dipotong, maka bersihkanlah tanah yang menempel di akar sampai bersih dengan air.
- Simpan bibit pisang 1-2 hari di tempat teduh sebelum ditanam.
- Buang daun pisang yang lebar.
- Rendam umbi pisang yang akan dijadikan bibit setinggi leher batang di dalam air sebanyak 10 liter yang sudah dicampur dengan larutan poc nasa (1-2 tutup), hormonik (0,5 -1 tutup), dan glio (1-2 sendok makan). Rendam bibit pisang tersebut selama 10 menit. Setelah direndam selama 10 menit, kemudian bibit pisang tersebut dikering-anginkan.

4. Pengolahan Media Tanam Pisang
- Sebelum bibit pisang ditanam, lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
- kalau perlu, gemburkan tanah yang masih padat dengan pacul atau alat pertanian yang lain
- Disarankan, buat sengkedan terutama pada tanah miring karena berada di lereng pegunungan, dan buat juga saluran pengeluaran air.
- Dianjurkan menanam tanaman legum di batas sengkedan. Tanaman legum adalah tumbuhan perdu yg berkeping ganda, berbuah polong, menghasilkan mineral, akarnya mengandung campuran nitrogen dan bakteri, termasuk makanan penting untuk ternak (spt pohon kacang tanah, semanggi); tumbuhan kacang-kacangan

5. Teknik Penanaman Pisang
- Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat, atau dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
- Jarak tanam tanaman pisang adalah 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
- Penanaman bibit pisang sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan atau pada bulan September - Oktober.
- Siapkanlah campuran glio dan pupuk kandang untuk pemupukan.
caranya: Campur 100 gram glio dengan 25-50 kg pupuk kandang, kemudian ditambah air secukupnya agar lembab, lalu masukkan ke dalam karung dan biarkan selama 1-2 minggu.
- Pisahkanlah tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
- Untuk tanah galian bagian atas, campurkanlah pupuk kandang yang sudah dicampur dengan glio tadi sejumlah (0,5 - 1 kg per lubang tanam). selain itu, kalau perlu ditambahkan dolomit (0,5 - 1 kg/lubang tanam). setelah selesai, tambahkan pupuk kandang 15 - 20 kg/lubang tanam.
- Masukkan bibit pisang dengan posisi tegak, lalu tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur glio, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah.
Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan pupuk supernasa.
- Setelah bibit pisang selesai di tanam, maka siramlah dengan air 5 liter yang sudah dicampur dengan larutan pupuk poc nasa (1 - 2 tutup), hormonik (0,5 tutup). jika dirasa kurang, siram lagi dengan air, dan dengan campuran yang sama, yaitu setiap 5 liter air dicampur dengan larutan poc nasa (1 - 2 tutup), hormonik (0,5 tutup).
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pupuk poc nasa dapat diganti dengan pop supernasa. Cara penggunaannya adalah, 1 (satu) botol pop supernasa diencerkan ke dalam 4 liter (4000 ml) air dan dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
- Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali.

Pemupukan pada budidaya pisang


6. Pemeliharaan Tanaman Pisang
- Jaga agar satu rumpun tanaman pisang hanya ada 3 - 4 batang.
- Pemotongan anakan tanaman pisang diatur sedemikian rupa, sehingga dalam satu rumpun hanya terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
- Setelah usia rumpun tanaman pisang 5 tahun, maka rumpun pisang tersebut harus dibongkar dan diganti tanaman baru.
- Lakukan penyiangan tanaman pisang bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan rumpun tanaman pisang dengan tanah.
- Penyiangan tanaman pisang dan penggemburan tanah jangan terlalu dalam.
- Pangkas daun pisang yang sudah kering.
- Pengairan untuk tanaman pisang harus tetap dijaga dengan cara disiram atau membuka parit saluran air.
- Disarankan untuk memasang mulsa yang berupa dedaunan kering ataupun basah untuk menjaga kelembaban tanah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus, terutama di musim hujan.

7. Pemeliharaan Buah Pisang
- Potonglah jantung tanaman pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
- Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, dan diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
- Sebaiknya, batang tanaman pisang disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.

8. Hama Tanaman Pisang
ada banyak hama yang menyerang tanaman pisang, beberapa dintaranya adalah sebagai berikut ini :
a. Ulat daun (Erienota thrax.)
Hama ini menyerang daun pisang. Gejalanya adalah daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.

b. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Hama ini menyerang kelopak daun, dan batang. Gejalanya adalah lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
hama ini dikendalikan dengan cara: menjaga sanitasi rumpun pisang, yaitu bersihkan rumpun dari sisa batang pisang. kalau perlu gunakanlah pestona.

c. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
Hama ini menyerang akar. Gejala yang dapat dilihat adalah tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak.
Pengendalian hama ini dengan menggunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.

d. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Hama ulat bunga dan buah menyerang bunga dan buah. Gejalanya adalah pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Dalam 1 tandan pisang paling sedikit ada 70 ekor ulat bunga dan buah.

8. Penyakit Tanaman Pisang
ada banyak penyakit yang menyerang tanaman pisang, beberapa dintaranya adalah sebagai berikut ini :
a. Penyakit darah
Penyebabnya adalah sejenis bakteri yang bernama Xanthomonas celebensis. Menyerang jaringan tanaman pisang bagian dalam.
Gejalanya adalah jaringan dalam tanaman pisang menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
Pengendaliannya dengan memberikan glio sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

b. Panama
Penyebabnya adalah jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun.
Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
Pengendalian : Pemberian glio sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

c. Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas.
Pengendalian: : Pemberian glio sebelum tanam.

d. Layu
Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati.
Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, pemberian glio diawal tanaman

e. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

10. Panen Tanaman Pisang
- Ciri khas panen pada tanaman pisang adalah mengeringnya daun bendera. Buah sudah berusia 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
- Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.
- Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
- Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
- Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.


Sumber : Sedia pupuk dan pestisida organik untuk tanaman pisang - 0856. 4717. 8717
.
budidaya pisang, pisang cavendish, tanaman pisang, cara menanam pisang, pisang kepok, kebun pisang, buah pisang, pohon pisang, jenis pisang, gambar pisang, gambar pohon pisang, bibit pisang, bibit pisang cavendish, budidaya pisang kepok, budidaya pisang cavendish, budidaya pisang ambon, budidaya pisang raja, menanam pisang, cara tanam pisang, budidaya pohon pisang, bibit pisang sunpride, bibit pisang unggul, perkebunan pisang, pupuk pisang, bibit pisang raja, berkebun pisang, budidaya tanaman pisang, cara budidaya pisang, pupuk untuk pisang, budidaya pisang barangan, bertanam pisang, cara pembibitan pisang, cara menanam pisang kepok, budidaya pisang tanduk, cara menanam pisang terbaru, pemupukan tanaman pisang, cara berkebun pisang, cara menanam pohon pisang, bertani pisang, cara menanam pisang agar berbuah lebat, cara menanam pisang ambon, pembibitan pisang, pohon pisang cavendish, menanam pohon pisang, kebun pisang kepok, cara menanam pohon pisang agar cepat berbuah, tanam pisang kepok, jarak tanam pisang, petani pisang, cara menanam pisang raja, pohon pisang raja, kebun pisang raja, pisang tanduk super, cara menanam pisang yang baik, bibit pisang ambon, budi daya pisang, kebun pisang modern, harga pisang raja, kebun pisang ambon, pohon pisang ambon, jenis pisang kepok, panen pisang, pisang bawen, pisang besar, pisang raja nangka, ciri pohon pisang, cara membuat bibit pisang, tunas pisang, ciri khusus pohon pisang, tahapan perkembangbiakan tumbuhan pisang, ciri ciri tanaman pisang, pisang kepok putih, jenis jenis pisang dan gambarnya, kisah sukses petani pisang, cara merawat pohon pisang, pohon pisang mas, perkembangbiakan pohon pisang, gambar pisang tanduk, harga pisang kepok 1 tandan, keuntungan berkebun pisang, panen pisang berapa bulan, jenis pohon pisang pendek, perkembangbiakan pisang

Sekarang :

Chat WhatsApp

Komentar (0)

Posting Komentar